Spotify (Foto: feedberry.com)
TEXAS - Sean Parker, pendiri Napster dan investor sukses di Silicon Valley mengklaim Spotify akan mengambil alih posisi iTunes dalam waktu dua tahun. Hal itu disampaikannya saat menghadiri konfrensi Aouth by Southwest (SXSW) di Texas, Amerika Serikat.
Investor Spotify ini yakin bahwa layanan streaming musik itu akan terus tumbuh. “Jika Spotify terus tumbuh seperti saat ini, baik itu dalam jumlah pelanggan dan pengguna maka kami akan menyusul iTunes dalam jumlah pendapatan yang berkontribusi pada label musik kurang dari dua tahun,” ujar Parker seperti dilansir dari Telegraph, Jumat (14/3/2012).
Sean tampak sangat optimistis dengan pernyataannya, dia melanjutkan serangan melawan toko unduhan milik Apple tersebut. “Bahkan iTunes, sampai hari ini sangat lambat,” katanya dengan gerakan mengejek untuk menggambarkan bagaimana lambatnya layanan tersebut.
Peran Parker secara luas dilihat dari perannya pada layanan musik digital, setelah ikut bersama Shawn Fanning mendirikan Napster, sebuah layanan file sharing pada 1999. Parker kemudian terus merengkuh kesuksesan dengan investasi besar, terutama dengan dukungan awal bagi keuangan Facebook.
Selain itu, Parker juga membahas berbagai tuntutan hukum terhadap Napster dan ‘kematian’ pertama dari layanan tersebut yang pernah ditutup pada 2001. “Tiba-tiba Napster diambil allih oleh pengacara. CEO kami adalah pengacara, kami tidak menyesalinya saat itu tapi salah satu pelajaran terpenting adalah seharusnya CEO Anda bukan seorang pengacara. Jika begitu, maka akan menjadi seperti sebuah firma hukum,” jelasnya.
Maka ketika diwawancarai di konfrensi tersebut, Parker dan Fanning mengatakan Spotify merupakan layanan yang paling mirip dekat dengan Napster. Parker telah menginvestasikan USD14 juta pada layanan streaming asal Swedia tersebut dan kini memiliki kemitraan erat dengan Facebook.
(fmh)
Investor Spotify ini yakin bahwa layanan streaming musik itu akan terus tumbuh. “Jika Spotify terus tumbuh seperti saat ini, baik itu dalam jumlah pelanggan dan pengguna maka kami akan menyusul iTunes dalam jumlah pendapatan yang berkontribusi pada label musik kurang dari dua tahun,” ujar Parker seperti dilansir dari Telegraph, Jumat (14/3/2012).
Sean tampak sangat optimistis dengan pernyataannya, dia melanjutkan serangan melawan toko unduhan milik Apple tersebut. “Bahkan iTunes, sampai hari ini sangat lambat,” katanya dengan gerakan mengejek untuk menggambarkan bagaimana lambatnya layanan tersebut.
Peran Parker secara luas dilihat dari perannya pada layanan musik digital, setelah ikut bersama Shawn Fanning mendirikan Napster, sebuah layanan file sharing pada 1999. Parker kemudian terus merengkuh kesuksesan dengan investasi besar, terutama dengan dukungan awal bagi keuangan Facebook.
Selain itu, Parker juga membahas berbagai tuntutan hukum terhadap Napster dan ‘kematian’ pertama dari layanan tersebut yang pernah ditutup pada 2001. “Tiba-tiba Napster diambil allih oleh pengacara. CEO kami adalah pengacara, kami tidak menyesalinya saat itu tapi salah satu pelajaran terpenting adalah seharusnya CEO Anda bukan seorang pengacara. Jika begitu, maka akan menjadi seperti sebuah firma hukum,” jelasnya.
Maka ketika diwawancarai di konfrensi tersebut, Parker dan Fanning mengatakan Spotify merupakan layanan yang paling mirip dekat dengan Napster. Parker telah menginvestasikan USD14 juta pada layanan streaming asal Swedia tersebut dan kini memiliki kemitraan erat dengan Facebook.
(fmh)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar