07/10/2011 18:48
Liputan6.com, Berlin: Penghargaan Nobel Perdamaian 2011dihadiahkan bagi tiga wanita super, Presiden Liberia Ellen Johnson Sirleaf, aktivis Liberia Leymah Gbowee, dan pemimpin kelompok oposisi Yaman Tawakkul Karman. Mereka bertiga akan berbagi hadiah 1,5 juta dolar AS atau sekitar Rp 15 miliar. Pengumuman peraih Nobel Perdamaian ini disampaikan Komite Nobel di Oslo, Norwegia, Jumat (7/10).
Para peraih Nobel Perdamaian tersebut memang pantas mendapatkannya karena perjuangan mereka tanpa kekerasan demi keselamatan kaum perempuan dan hak wanita dalam partisipasi penuh upaya membangun perdamaian. Sirleaf adalah presiden perempuan pertama di Benua Afrika. Meski disibukkan dengan pekerjaannya sebagai kepala negara, Sirleaf tetap menyempatkan waktu untuk mendukung hak-hak perempuan di benua itu. Dia pun memberdayakan kaum perempuan secara politik dan ekonomi dan hal itu bisa membantu mengurangi konflik dan meningkatkan kesejahteraan.
Sementara itu Leymah Gbowee dikenal karena memobilisasi kaum perempuan Afrika untuk menentang perang saudara di negara mereka. Sedangkan Tawakkul Karman adalah aktivis hak-hak perempuan dan demokrasi dari Yaman. Ia juga sempat mengkoordinir demonstrasi pertama yang dilakukan oleh mahasiswa di Universitas Sanaa untuk mengkiritik peraturan yang dibuat oleh Presiden Ali Abdullah Saleh.
Saat mengumumkan ketiga pemenang tersebut di Oslo, Ketua Komite Nobel, Thorbjoern Jagland juga sempat memuji ketiganya.
"Kita tidak akan pernah mencapai demokrasi dan kedamaian, jika wanita tidak diberikan kesempatan untuk berpartisipasi layaknya kesempatan yang dimiliki oleh para pria," kata Jagland. (Washingtonpost/Vin)
Para peraih Nobel Perdamaian tersebut memang pantas mendapatkannya karena perjuangan mereka tanpa kekerasan demi keselamatan kaum perempuan dan hak wanita dalam partisipasi penuh upaya membangun perdamaian. Sirleaf adalah presiden perempuan pertama di Benua Afrika. Meski disibukkan dengan pekerjaannya sebagai kepala negara, Sirleaf tetap menyempatkan waktu untuk mendukung hak-hak perempuan di benua itu. Dia pun memberdayakan kaum perempuan secara politik dan ekonomi dan hal itu bisa membantu mengurangi konflik dan meningkatkan kesejahteraan.
Sementara itu Leymah Gbowee dikenal karena memobilisasi kaum perempuan Afrika untuk menentang perang saudara di negara mereka. Sedangkan Tawakkul Karman adalah aktivis hak-hak perempuan dan demokrasi dari Yaman. Ia juga sempat mengkoordinir demonstrasi pertama yang dilakukan oleh mahasiswa di Universitas Sanaa untuk mengkiritik peraturan yang dibuat oleh Presiden Ali Abdullah Saleh.
Saat mengumumkan ketiga pemenang tersebut di Oslo, Ketua Komite Nobel, Thorbjoern Jagland juga sempat memuji ketiganya.
"Kita tidak akan pernah mencapai demokrasi dan kedamaian, jika wanita tidak diberikan kesempatan untuk berpartisipasi layaknya kesempatan yang dimiliki oleh para pria," kata Jagland. (Washingtonpost/Vin)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar