Shenzhou-9 (Foto: Thechinatimes)
BEIJING - Pesawat luar angkasa (kapsul Shenzhou-9) diluncurkan dua hari lalu, menuju modul orbit Tiangong-1. Pencapaian terbesar China di bidang antariksa itu membawa tiga kru astronot, termasuk salah satunya adalah astronot wanita pertama asal China, Liu Yang.
Dilansir Telegraph, (18/6/2012), misi luar angkasa China akan melakukan docking (berlabuh) otomatis hari ini. Melibatkan tiga kru astronot dan bersiap untuk menampilkan versi manual pertama dari manuver kompleks yang dilancarkan negara itu. Shenzhou-9 dan modul Tiangong-1 telah berada di orbit yang akan bergandeng secara otomatis pada 0300 GMT.
Melalui harian Global Times dilaporkan, enam hari kemudian setelah docking otomatis itu, mereka akan bersiap untuk melakukan docking secara manual. Hari ini akan menjadi debut kedua kalinya bahwa China telah melakukan prosedur yang sangat teknis.
Prosedur itu melibatkan dua kapal secara bersamaan dalam orbit berkecepatan tinggi. Hal ini serupa dengan docking yang terjadi pada November tahun lalu.
Apabila misi ini berhasil, China akan menjadi negara ketiga setelah Amerika Serikat dan Rusia yang merampungkan docking secara manual. Presiden China, Hu Jintao mengatakan bahwa operasi tersebut akan menandai sebuah terobosan besar dalam program luar angkasa berawak bagi negaranya.
Tim sebelumnya telah melakukan persiapan serta berlatih sesuai prosedurnya dengan lebih dari 1500 kali simulasi. Docking manual membutuhkan ketelitian besar dan ini merupakan hal yang penting apabila terjadi masalah dengan docking secara otomatis.
Misalnya, apabila di kontrol pusat tidak bisa melakukan docking tersebut secara remote (jarak jauh) dari Bumi. Kru astronot dipimpin oleh Jing Haipeng, salah seorang veteran astronot yang telah melakukan misi luar angkasa untuk ketiga kalinya. (fmh)
Dilansir Telegraph, (18/6/2012), misi luar angkasa China akan melakukan docking (berlabuh) otomatis hari ini. Melibatkan tiga kru astronot dan bersiap untuk menampilkan versi manual pertama dari manuver kompleks yang dilancarkan negara itu. Shenzhou-9 dan modul Tiangong-1 telah berada di orbit yang akan bergandeng secara otomatis pada 0300 GMT.
Melalui harian Global Times dilaporkan, enam hari kemudian setelah docking otomatis itu, mereka akan bersiap untuk melakukan docking secara manual. Hari ini akan menjadi debut kedua kalinya bahwa China telah melakukan prosedur yang sangat teknis.
Prosedur itu melibatkan dua kapal secara bersamaan dalam orbit berkecepatan tinggi. Hal ini serupa dengan docking yang terjadi pada November tahun lalu.
Apabila misi ini berhasil, China akan menjadi negara ketiga setelah Amerika Serikat dan Rusia yang merampungkan docking secara manual. Presiden China, Hu Jintao mengatakan bahwa operasi tersebut akan menandai sebuah terobosan besar dalam program luar angkasa berawak bagi negaranya.
Tim sebelumnya telah melakukan persiapan serta berlatih sesuai prosedurnya dengan lebih dari 1500 kali simulasi. Docking manual membutuhkan ketelitian besar dan ini merupakan hal yang penting apabila terjadi masalah dengan docking secara otomatis.
Misalnya, apabila di kontrol pusat tidak bisa melakukan docking tersebut secara remote (jarak jauh) dari Bumi. Kru astronot dipimpin oleh Jing Haipeng, salah seorang veteran astronot yang telah melakukan misi luar angkasa untuk ketiga kalinya. (fmh)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar