Konsumsi air bersih yang terus meningkat sedangkan alam sudah kurang mendukung pengadaan air bersih karena sudah banyak tercemar, keseimbangan lingkungan yang terganggu, ulah manusia yang kelewat menguras sumber daya alam tanpa memperhitungkan kelestarian alam/ keseimbangan alam. Banyak indikator lingkungan yang memberi tanda bahwa alam sudah tercemar, lingkungan menjadi kurang ramah terhadap penghuninya.
Ada satu lagi terobosan penemuan yang dikembangkan Vincent Callebaut, Arsitek pemodelan teknologi asal Belgia, Proyek Physalia, merupakan rancangan kapal yang dipenuhi taman yang di desain untuk mendaur ulang air yang tercemar limbah hingga aman dikonsumsi.
Ada empat kebun utama di Physalia, masing-masing dengan fungsi khusus. Ada yang bisa dipakai untuk proses pemurnian air, laboratorium penelitian air, tempat konferensi dan area wisata. Semuanya dilantai berbeda.
Cara kerjanya sederhana, pemurnian air dilakukan secara alami lewat siklus ekologi. Melalui sistem hidrolika, air kotor disedot dan dialirkan melalui saluran penyaring, lalu air tersebut disiram ke taman. Saluran ini dilapisi cat titanium dioksida berwarna perak yang berfungsi sebagai fotokatalis. Ini penting untuk mengurangi polusi air, dengan mengurai racun organik dan anorganik. Di area tetumbuhan yang berbentuk fluvial dan dilengkapi jaringan tanah liat bergelombang dengan materi pemecah limbah ini air mengalami pemurnian.
Selain menghasilkan air bersih, Physalia memproduksi energi. Turbin di lambung kapal berfungsi mengubah air menjadi listrik. Seluruh badan kapal dilapipsi sel surya untuk menyerap sinar matahari dan menghasilkan listrik.
Tak hanya itu sebagai kapal amfibi, Physalia yang mempunyai tinggi 9,5 meter, lebar 14,9 meter dan panjang 80 meter dirancang pula untuk dapat bergerak di darat. Dengan begitu daur ulang air bisa mendekati tangki penampungan air bersih. Untuk itu Vincent Callebaut tengah mendesain roda-roda yang paling pas buat Physalia. (Tempo)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar