TwitMusic memiliki du fungsi. Pertama, sebagai media untuk berbagi musik di linimasa, dan kedua, sebagai media bagi musisi untuk menjaring penggemar.
TwitMusic digagas oleh Stefano Fazzini, startuper dari Filipina. Sekilas TwitMusic menggabungkan dua tool pihak ketiga Twitter: TwitPic dan TwitVid.
Geliat TwitMusic tidak bia dianggap remeh. Meski secara resmi baru diluncurkan pada tiga bulan yang lalu, startup ini mampu menarik lebih dari 1.800 musisi dunia.
Sebut saja Bryan Adams, Taking Back Sunday, Goo Goo Dols, Jon Scada, MC Hammer, Artful Dodger, Trisha Yearwood, dan masih banyak lagi.
Demi niatnya untuk semakin menggurita, Stefano Fazzini berencana terbang ke Amerika Serikat untuk menjalin relasi ke beberapa studio musik ternama.
Tujuannya untuk apa? Sangat jelas. Semakin mengenalkan TwitMusic ke penjuru negeri. Terlebih bagi onlinersnegeri Paman Sam.
Bagi tweeps, TwitMusic bisa dijadikan alat untuk berbagi musik apa yang sedang mereka dengarkan. Bagi musisi dan seniman, tool ini media ampuh untuk menjaring fans.
Mereka dapat mengomentari, men-follow, me-retweet, hingga mendengarkan preview lagu terbaru artis idola. Bisa dikatakan semacam ‘promosi terselubung’.
Booming media sosial akhir-akhir ini memang dimanfaatkan pengguna internet sebagai tool untuk pelbagai keperluan serta kebutuhan.
Dari individu, artis, hingga koorporat, beramai-ramai terjun ke media sosial untuk menjaring simpati, dukungan, promosi, serta publikasi, semaksimal mungkin.
Ingin mencoba TwitMusic, sila ikuti tautan ini dan tulis pendapat Anda di kotak komentar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar