(Ka) Director Corporate Sales Karpersky Lab APAC, Gun Suk Ling (foto: Ahmad Luthfi/okezone)
JAKARTA - Kaspersky Lab, salah satu pengembang solusi keamanan terkemuka, hari ini meluncurkan teknologi keamanan terbaru bernama Kaspersky Security for Virtualization (KSV).
Teknologi keamanan anyar tersebut dikembangkan oleh tim internal pakar keamanan Kaspersky Lab. Produk tersebut difokuskan untuk melindungi infrastruktur Information Technology (IT) perusahaan dari ancaman malware dan penjahat dunia maya (cyber crime).
"Di wilayah Asia Tenggara, Indonesia termasuk negara dengan pertumbuhan virtualisasi yang cukup baik. Hal ini menjadikan Indonesia pasar yang potensial bagi Kasperksy Security for Virtualization (KSV)," ujar Director Corporate Sales Karpersky Lab APAC, Gun Suk Ling pada acara press briefing di Restoran Bebek Bengil, Jakarta, (17/4/2012).
Dengan adanya pertumbuhan bisnis yang terus berlangsung, virtualisasi telah menjadi salah satu kebutuhan penting. Perusahaan menerapkan virtualisasi untuk mengurangi biaya sekaligus meningkatkan kinerja perusahaan.
"Virtualisasi bisa menurunkan biaya IT, mempercepat pemulihan apabila terjadi bencana atau serangan malware serta menjaga stabilitas dan keamanan data," tambahnya.
Tidak hanya itu, virtualisasi juga menciptakan keuntungan bisnis dan TI yang besar bagi perusahaan di seluruh dunia. Meskipun memiliki berbagai keunggulan, virtualisasi tanpa perlindungan bisa menjadi titik lemah yang rentan eksploitasi para penjahat cyber.
Sebagai solusi, Kaspersky menawarkan Kaspersky Security for Virtualization (KSV). Produk perangkat lunak ini merupakan aplikasi keamanan virtual yang terintegrasi dengan VMWare vShield Endpoint dan diklaim terbuat dari perangkat antimalware unggulan Kaspersky Lab.
KSV juga berfungsi sebagai keamanan anti-malware agent less (tanpa perangkat tambahan) untuk lingkungan virtual, termasuk data center virtual, server virtual dan desktop yang dioperasikan dengan platform virtualisasi VMware.
Dengan produk keamanan terbaru besutan Karspersky ini, pelanggan memiliki platform tunggal dengan manajemen yang mampu terintergasi untuk lingkungan virtual, lingkungan fisik dan lingkungan mobile mereka. (fmh)
Teknologi keamanan anyar tersebut dikembangkan oleh tim internal pakar keamanan Kaspersky Lab. Produk tersebut difokuskan untuk melindungi infrastruktur Information Technology (IT) perusahaan dari ancaman malware dan penjahat dunia maya (cyber crime).
"Di wilayah Asia Tenggara, Indonesia termasuk negara dengan pertumbuhan virtualisasi yang cukup baik. Hal ini menjadikan Indonesia pasar yang potensial bagi Kasperksy Security for Virtualization (KSV)," ujar Director Corporate Sales Karpersky Lab APAC, Gun Suk Ling pada acara press briefing di Restoran Bebek Bengil, Jakarta, (17/4/2012).
Dengan adanya pertumbuhan bisnis yang terus berlangsung, virtualisasi telah menjadi salah satu kebutuhan penting. Perusahaan menerapkan virtualisasi untuk mengurangi biaya sekaligus meningkatkan kinerja perusahaan.
"Virtualisasi bisa menurunkan biaya IT, mempercepat pemulihan apabila terjadi bencana atau serangan malware serta menjaga stabilitas dan keamanan data," tambahnya.
Tidak hanya itu, virtualisasi juga menciptakan keuntungan bisnis dan TI yang besar bagi perusahaan di seluruh dunia. Meskipun memiliki berbagai keunggulan, virtualisasi tanpa perlindungan bisa menjadi titik lemah yang rentan eksploitasi para penjahat cyber.
Sebagai solusi, Kaspersky menawarkan Kaspersky Security for Virtualization (KSV). Produk perangkat lunak ini merupakan aplikasi keamanan virtual yang terintegrasi dengan VMWare vShield Endpoint dan diklaim terbuat dari perangkat antimalware unggulan Kaspersky Lab.
KSV juga berfungsi sebagai keamanan anti-malware agent less (tanpa perangkat tambahan) untuk lingkungan virtual, termasuk data center virtual, server virtual dan desktop yang dioperasikan dengan platform virtualisasi VMware.
Dengan produk keamanan terbaru besutan Karspersky ini, pelanggan memiliki platform tunggal dengan manajemen yang mampu terintergasi untuk lingkungan virtual, lingkungan fisik dan lingkungan mobile mereka. (fmh)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar