ilustrasi (foto : Google)
CALIFORNIA - Peneliti keamanan telah menemukan malware baru yang mengancam sistem operasi Android. Malware ini memungkinkan hacker untuk menginstal perangkat lunak tanpa harus meminta persetujuan pengguna.
Menurut Principal Engineer and Mobile Security Specialists Lookout Tim Wyatt, malware baru ini bernama Legacy Native atau yang dikenal LeNa. Ia pun menjelaskan saat ini LeNa hanya menyerang beberapa pengguna.
“LeNa awalnya menyamar masuk sebagai aplikasi sah dan berusaha mengelabui penggunanya agar mengaktifkan payload. Caranya adalah memanfaatkan fitur Super User di dalam sistem operasi Android yang telah di-rooted,” terangnya.
Diwartakan Computing, Jumat (6/4/2012) ancaman malware ini hanya bisa dihindari oleh pengguna yang sangat mahir. Namun, variasi barunya yang dikenal sebagai “gingerbreak”, memungkinkan akses root pada perangkat yang mengadopsi Android Gingerbread dan Honeycomb, sehingga tidak bergantung pada mobilitas pengguna.
Kabar baiknya, malware itu belum muncul di Android Market atau Google Play. Jadi, ini berbeda dengan infeksi malware sebelumnya seperti DroidDream. Di sisi lain, malware ini bisa menyerang perangkat apabila pengguna mengunduh aplikasi diluar Android Market atau google Play.
Wyatt memberikan beberapa tips pencegahan, agar pengguna Android tetap aman:
1. Selalu waspada terhadap hal yang tidak wajar, seperti tagihan telepon, SMS, aktivasi jaringan atau kegiatan aplikasi yang berjalan saat perangkat terkunci.
2. Selalu periksa hak akses untuk permintaan aplikasi
3. Hanya mengunduh aplikasi lewat sumber yang terpercaya seperti Android Market atau Google Play
4. Unduh software keamanan untuk perangkat anda, untuk mendeteksi setiap aplikasi yang diunduh agar tetap aman (fmh)
Menurut Principal Engineer and Mobile Security Specialists Lookout Tim Wyatt, malware baru ini bernama Legacy Native atau yang dikenal LeNa. Ia pun menjelaskan saat ini LeNa hanya menyerang beberapa pengguna.
“LeNa awalnya menyamar masuk sebagai aplikasi sah dan berusaha mengelabui penggunanya agar mengaktifkan payload. Caranya adalah memanfaatkan fitur Super User di dalam sistem operasi Android yang telah di-rooted,” terangnya.
Diwartakan Computing, Jumat (6/4/2012) ancaman malware ini hanya bisa dihindari oleh pengguna yang sangat mahir. Namun, variasi barunya yang dikenal sebagai “gingerbreak”, memungkinkan akses root pada perangkat yang mengadopsi Android Gingerbread dan Honeycomb, sehingga tidak bergantung pada mobilitas pengguna.
Kabar baiknya, malware itu belum muncul di Android Market atau Google Play. Jadi, ini berbeda dengan infeksi malware sebelumnya seperti DroidDream. Di sisi lain, malware ini bisa menyerang perangkat apabila pengguna mengunduh aplikasi diluar Android Market atau google Play.
Wyatt memberikan beberapa tips pencegahan, agar pengguna Android tetap aman:
1. Selalu waspada terhadap hal yang tidak wajar, seperti tagihan telepon, SMS, aktivasi jaringan atau kegiatan aplikasi yang berjalan saat perangkat terkunci.
2. Selalu periksa hak akses untuk permintaan aplikasi
3. Hanya mengunduh aplikasi lewat sumber yang terpercaya seperti Android Market atau Google Play
4. Unduh software keamanan untuk perangkat anda, untuk mendeteksi setiap aplikasi yang diunduh agar tetap aman (fmh)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar