Venus (foto: Live Science)
PARIS - Baru-baru ini fenomena aurora ditemukan terjadi di planet Venus yang tidak memiliki medan magnet. Hal ini mengejutkan para ilmuwan karena biasanya fenomena dipicu oleh medan magnet suatu planet.
Penemuan ini bisa membantu menjelaskan asal-usul fenomena cahaya misterius di Venus, selain itu peneliti juga dapat mengetahui cara kerja ekor komet.
Aurora merupakan fenomena alam yang menyerupai pancaran cahaya yang menyala-nyala. Di Bumi, aurora terjadi di daerah sekitar kutub utara dan kutub selatan karena pengaruh tekanan medan magnet. Fenomena ini terjadi pada lapisan ionosfer akibat interaksi antara medan magnet planet dengan partikel bermuatan yang dipancarkan oleh Matahari (angin surya).
Diwartakan Live Science, Jumat (6/4/2012), medan magnet ini membelokkan partikel bermuatan yang mengalir dari matahari ke lapisan magnetosfer yang mengelilingi suatu planet. Fenomena ini dapat terjadi pada magnetosfer, kemudian menimbulkan aurora dan badai magnetik.
Di sisi planet Venus yang tidak mendapat angin surya, magnetosfer bergerak memanjang ke dalam. Peristiwa ini disebut dengan magnetotail. Meski Venus tidak memiliki medan magnet, terdapat magnetotail yang terjadi akibat interaksi angin surya dengan ionosfer yang bermuatan listrik.
“Secara mengejutkan dinamika yang ditemukan di Venus dan Bumi memiliki kemiripan, meskipun lingkungan magnetiknya sangat berbeda”, jelas Tielong Zhang, pimpinan penulis penelitian sekaligus ilmuwan di Space Research Institute of the Austrian Academy of Science.
“Dalam beberapa dekade, kelap kelip cahaya yang telah diamati dengan berbagai cara dapat ditafsirkan sebagai aurora. Namun, aurora Venus telah lama membingungkan orang karena planet itu tidak memiliki medan magnet,” tambahnya. (fmh)
Penemuan ini bisa membantu menjelaskan asal-usul fenomena cahaya misterius di Venus, selain itu peneliti juga dapat mengetahui cara kerja ekor komet.
Aurora merupakan fenomena alam yang menyerupai pancaran cahaya yang menyala-nyala. Di Bumi, aurora terjadi di daerah sekitar kutub utara dan kutub selatan karena pengaruh tekanan medan magnet. Fenomena ini terjadi pada lapisan ionosfer akibat interaksi antara medan magnet planet dengan partikel bermuatan yang dipancarkan oleh Matahari (angin surya).
Diwartakan Live Science, Jumat (6/4/2012), medan magnet ini membelokkan partikel bermuatan yang mengalir dari matahari ke lapisan magnetosfer yang mengelilingi suatu planet. Fenomena ini dapat terjadi pada magnetosfer, kemudian menimbulkan aurora dan badai magnetik.
Di sisi planet Venus yang tidak mendapat angin surya, magnetosfer bergerak memanjang ke dalam. Peristiwa ini disebut dengan magnetotail. Meski Venus tidak memiliki medan magnet, terdapat magnetotail yang terjadi akibat interaksi angin surya dengan ionosfer yang bermuatan listrik.
“Secara mengejutkan dinamika yang ditemukan di Venus dan Bumi memiliki kemiripan, meskipun lingkungan magnetiknya sangat berbeda”, jelas Tielong Zhang, pimpinan penulis penelitian sekaligus ilmuwan di Space Research Institute of the Austrian Academy of Science.
“Dalam beberapa dekade, kelap kelip cahaya yang telah diamati dengan berbagai cara dapat ditafsirkan sebagai aurora. Namun, aurora Venus telah lama membingungkan orang karena planet itu tidak memiliki medan magnet,” tambahnya. (fmh)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar