Sabtu, 31 Maret 2012

Apple & Foxconn Sepakat Rombak Kondisi Kerja




BEIJING – Apple dan mitra manufaktur China, Foxconn, sepakat untuk meningkatkan upah dan kondisi kerja di pabrik-pabrik Foxconn yang dianggap memiliki upah rendah. Ini merupakan langkah yang bisa menjadi patokan yang mengenai biaya baru untuk pengguna jasa Foxconn di Barat tentang tenaga kerja di China.

Berdasarkan perjanjian penting pada Kamis, Foxconn, yang membuat perangkat Apple seperti iPad dan iPhone, akan mempekerjakan puluhan ribu pekerja baru, tidak ada lembur ilegal, meningkatkan protokol keamanan dan perbaikan perumahan pekerja serta fasilitas lainnya.

Langkah ini merupakan tanggapan terhadap salah satu investigasi terbesar yang pernah dilakukan oleh perusahaan Amerika Serikat (AS) di luar negeri. Apple setuju adanya penyelidikan oleh Fair Labor Association (FLA), yang menanggapi kritikan bahwa produknya dirakit di atas pekerja China yang dianiaya.

Melalui survei pada tiga pabrik Foxconn dan 35 ribu pekerja, asosiasi tenaga kerja tersebut menemukan berbagai pelanggaran hukum tenaga kerja, termasuk jam lembur yang ekstrem dan tidak dibayar.

Apple bukanlah satu-satunya mitra bisnis Foxconn. Maka perjanjian Apple dan Foxconn kemungkinan juga akan meningkatkan biaya bagi produsen lain yang juga menjalin kerjasama dengan perusahaan Taiwan tersebut, seperti Dell, Hewlett-Packard (HP), Amazon dan Motorola Mobility Holding.

“Jika Fixconn mencoba menaikkan harga Amazon bisa pergi ke produsen lain seperti Quanta, Wistrob, Pegatron atau Inventec untuk melihat apa yang bisa dilakukan bagi perusahaannya,” ujar Direktur riset teknologi di Detwiler Fenton.

Perjanjian itu juag bisa membuat harga yang lebih tinggi bagi konsumen, meskipun dampaknya akan terbatas karena biaya tenaga kerja hanya sebagian kecil dari total untuk sebagian besar perangkat teknologi.

“Jika biaya tenaga Foxconn naik, itu kan menjadi fenomena di industri dan kemudian kami akan memutuskan berapa banyak yang harus kita berikan pada pelanggan kami dan dibandingkan berapa banyak biaya yang akan kita serap,” kata Chief Executive HP, Meg Whitman beberapa waktu lalu, seperti dilansir dari Reuters, Juat (30/3/2012).

Sementara itu menanggapi penyelidikan FLA, Apple melalui juru bicaranya mengatakan, “Kami menghargai kerja FLA untuk menilai kondisi di Foxconn dan sepenuhnya mendukung rekomendasi mereka.”

“Kami berbagai tujuan dengan FLA, yaitu meningkatkan kehidupan dan kemampuan untuk perusahaan manufaktur di manapun,” tambahnya.
(fmh)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar