Senin, 26 Maret 2012

Racun Tomcat Diuji pada Tikus dan Kelinci Gundul

foto
Serangga Tomcat adalah serangga genus Paederus. Ciri khas Paederus adalah memproduksi toksin yang disebut paederin. Toksin tersebut menjadikan kulit melepuh seperti mengalami luka bakar dan mengeluarkan cairan

Pengujian dilakukan, kata Yunus, salah satunya bertujuan untuk menjawab pertanyaan masyarakat terkait dengan bahaya-tidaknya kandungan toksin yang dikeluarkan tomcat. 

Sebab sempat ada isu bahwa toksin tomcat lebih berbahaya dari bisa ular. "Tikus atau kelinci dikerok bulunya, lalu kita lihat sejauh mana reaksinya pada racun tersebut," kata Yunus, Jumat, 23 Maret 2012.

Yunus mengatakan dirinya telah meneliti tomcat sejak sebulan lalu atau saat beberapa warga di sekitar Pantai Kenjeran melaporkan digigit hewan sebesar bulir padi itu.

Dari referensi yang ia temukan, termasuk karakteristiknya, Yunus cenderung mengklasifikasikan tomcat ke dalam jenis kumbang cleopatra. Kumbang ini, kata dia, termasuk famili staphylinidy, genus paederus, dan spesies paederus riparius.

Kumbang cleopatra menghasilkan toksin paederin yang dapat menyebabkan paederin dermatitis bagi kulit yang terkena. Namun, ujar Yunus, tomcat hanya mengeluarkan toksinnya saat bertahan. "Bagi kulit yang terkena toksin ini gejala klinisnya seperti herpes," kata Yunus.

Bagi tubuh yang lemah, ujar Yunus, efek toksin tomcat tak hanya meninggalkan luka bernanah, tapi juga meriang. Tapi bila tubuh kuat, efek toksin tomcat tidak terlalu berbahaya. "Asal jangan digaruk, agar tidak makin menyebar," kata dia

.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar