Vorstock
ANTARTIKA - Sekelompok peneliti dari Rusia berhasil menjangkau danau Vostok, yang terkubur di dasar lapisan es Antartika. Danau tersebut telah terkubur di kedalaman sekira 3 kilometer, selama lebih dari 14 juta tahun.
Seperti dilansir Live Science, Kamis (9/2/2012), pencapaian itu diperoleh setelah melakukan pengeboran selama puluhan tahun. Alat pengeboran yang digunakan para ilmuwan tersebut menembus lapisan es tipis di dasar lapisan es utama, dan menyentuh air danau Vostok pada kedalaman 3.769 meter.
Pengeboran di Vostok Station dimulai pada 1970, sebelum ada firasat soal keberadaan danau terbesar Bumi di dasar situs penelitian itu. Bor yang digunakna para peneliti itu pun hanya bisa dipakai untuk mengambil sampel es, sehingga untuk bisa memperoleh sampel air, mereka masih harus menunggu sampai musim selanjutnya.
Para ilmuwan menduga bahwa danau raksasa tersebut dihuni oleh organisme unik yang beradaptasi untuk hidup dalam kegelapan di dasar lapisan es. Bahkan, seandainya para ilmuwan dari Rusia tidak berhasil menemukan bukti organisme hidup dalam sampel dari Vostok, masih belum ada alasan untuk mengatakan wilayah tersebut adalah zona mati.
Diwartakan National Geographic, John Priscu, ahli ekologi di Montana State University berpendapat bahwa ppencapaian tersebut membuka pintu menuju pengetahuan tentang wilayah subglacial. Sedangkan Priscu sendiri telah menemukan bukti bahwa mikroba bisa hidup di danau subglacial, karena memperoleh energi dari mineral dengan cara memakan batu-batu.
"Saya harap mereka dapat memastikan dengan tegas bahwa ada kehidupan mikroba di danau," kata Priscu.
"Di masa lalu, hal ini telah jadi perdebatan utama, yang dapat diseselaikan dengan contoh nyata. Jika mereka bisa mengkonfirmasi adanya kehidupan, hal ini akan mengubah pandangan kita terhadap Antartika," tandasnya. (tyo)
Seperti dilansir Live Science, Kamis (9/2/2012), pencapaian itu diperoleh setelah melakukan pengeboran selama puluhan tahun. Alat pengeboran yang digunakan para ilmuwan tersebut menembus lapisan es tipis di dasar lapisan es utama, dan menyentuh air danau Vostok pada kedalaman 3.769 meter.
Pengeboran di Vostok Station dimulai pada 1970, sebelum ada firasat soal keberadaan danau terbesar Bumi di dasar situs penelitian itu. Bor yang digunakna para peneliti itu pun hanya bisa dipakai untuk mengambil sampel es, sehingga untuk bisa memperoleh sampel air, mereka masih harus menunggu sampai musim selanjutnya.
Para ilmuwan menduga bahwa danau raksasa tersebut dihuni oleh organisme unik yang beradaptasi untuk hidup dalam kegelapan di dasar lapisan es. Bahkan, seandainya para ilmuwan dari Rusia tidak berhasil menemukan bukti organisme hidup dalam sampel dari Vostok, masih belum ada alasan untuk mengatakan wilayah tersebut adalah zona mati.
Diwartakan National Geographic, John Priscu, ahli ekologi di Montana State University berpendapat bahwa ppencapaian tersebut membuka pintu menuju pengetahuan tentang wilayah subglacial. Sedangkan Priscu sendiri telah menemukan bukti bahwa mikroba bisa hidup di danau subglacial, karena memperoleh energi dari mineral dengan cara memakan batu-batu.
"Saya harap mereka dapat memastikan dengan tegas bahwa ada kehidupan mikroba di danau," kata Priscu.
"Di masa lalu, hal ini telah jadi perdebatan utama, yang dapat diseselaikan dengan contoh nyata. Jika mereka bisa mengkonfirmasi adanya kehidupan, hal ini akan mengubah pandangan kita terhadap Antartika," tandasnya. (tyo)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar