Foto: Yoga Hastyadi Widiartanto-okezone
JAKARTA - Aplikasi keamanan Norton 360 Everywhere sudah beredar secara global, meskipun belum mendarat di Indonesia. Dalam beberapa bulan ke depan, aplikasi keamanan besutan Symantec itu akan bisa digunakan oleh para pemilik gadget di Tanah Air.
"Norton 360 everywhere sudah diluncurkan di seluruh dunia, tapi belum di Indonesia. Peluncurannya di Indonesia masih dalam rancangan. Mungkin sekitar sebulan dua bulan lagi akan diumumkan," terang Norton Internet Safety Advocate&Director, Asia, Consumer Business, Effendy Ibrahim, di Jakarta, Jumat (4/5/2012).
Sistem keamanan Norton 360 Everywhere merupakan sistem keamanan dengan satu kode yang bisa digunakan untuk beberapa perangkat. "Konsep sistem keamanan ini adalah berdasarkan jumlah perangkat. Misalnya 5 atau sepuluh perangkat sesuai dengan yang dimiliki keluarga," tuturnya.
Menurutnya, dengan satu kode aktivasi tersebut berbagai perangkat yang dimiliki bisa terlindungi dari serangan malware. Misalnya satu kode tersebut digunakan untuk perlindungan di satu ponsel cerdas milik istri, suami, kemudian untuk PC dan laptop.
"Lisensinya bisa di-recycle dari satu perangkat ke perangkat lain. Syaratnya jumlah perangkat tidak melebihi kuota. Misalnya memilih kuota yang 5 orang, asal tidak melebihi jumlah itu, masih bisa digunakan," terangnya.
Dia menambahkan, saat ini secara global sistem keamanan tersebut dibanderol sekira USD100-120. "Tapi kalau di Indonesia mungkin akan berbeda karena harganya akan dilokalkan," kata Effendy. (fmh)
"Norton 360 everywhere sudah diluncurkan di seluruh dunia, tapi belum di Indonesia. Peluncurannya di Indonesia masih dalam rancangan. Mungkin sekitar sebulan dua bulan lagi akan diumumkan," terang Norton Internet Safety Advocate&Director, Asia, Consumer Business, Effendy Ibrahim, di Jakarta, Jumat (4/5/2012).
Sistem keamanan Norton 360 Everywhere merupakan sistem keamanan dengan satu kode yang bisa digunakan untuk beberapa perangkat. "Konsep sistem keamanan ini adalah berdasarkan jumlah perangkat. Misalnya 5 atau sepuluh perangkat sesuai dengan yang dimiliki keluarga," tuturnya.
Menurutnya, dengan satu kode aktivasi tersebut berbagai perangkat yang dimiliki bisa terlindungi dari serangan malware. Misalnya satu kode tersebut digunakan untuk perlindungan di satu ponsel cerdas milik istri, suami, kemudian untuk PC dan laptop.
"Lisensinya bisa di-recycle dari satu perangkat ke perangkat lain. Syaratnya jumlah perangkat tidak melebihi kuota. Misalnya memilih kuota yang 5 orang, asal tidak melebihi jumlah itu, masih bisa digunakan," terangnya.
Dia menambahkan, saat ini secara global sistem keamanan tersebut dibanderol sekira USD100-120. "Tapi kalau di Indonesia mungkin akan berbeda karena harganya akan dilokalkan," kata Effendy. (fmh)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar