(Foto: Androidguys.com)
JAKARTA - Perangkat cerdas seperti smartphone atau tablet umumnya menyimpan banyak data dan informasi pribadi penggunanya. Meskipun jenis program jahat yang bisa menyerangnya bisa dikatakan baru sedikit, ancaman pencurian data tetap mungkin terjadi.
Norton Internet Safety Advocate & Director Asia, Consumer Business, Effendy Ibrahim mengatakan saat ini malware di perangkat mobile jumlahnya masih sedikit, sekira hanya sekira 300. Menurutnya dari jumlah tersebut yang paling banyak untuk Android.
Dia menambahkan, program jahat di perangkat mobile belum terlalu berbahaya seperti di komputer karena belum sampai merusak sistem. Kecenderungan tren malware tersebut justru mengarah pada pencurian data.
Pencurian data dapat dipicu berbagai hal, antara lain jika ponsel cerdas hilang atau ketika mengunjungi situs tertentu. Jika ponsel cerdas sekedar hilang dan datanya tidak dimanfaatkan, tentu tidak masalah. Tapi apa jadinya jika foto-foto pribadi, nomor kontak atau dokumen di dalamnya jatuh ke tangan orang yang berniat jahat?
Norton besutan Symantec menawarkan solusi untuk masalah tersebut. Sistem keamanan ini bernama Norton Mobile Security yang bisa mendeteksi dan mengatasi malware. Selain itu Effendy mengatakan, rancangan utamanya bukan sebagai antivirus tapi sebagai perlindungan data.
"Ciri Norton Mobile Security adalah dia bisa mengetahui lokasi perangkat kita dengan cara mengirim pesan ke gadget melalui website, ponsel itu juga bisa dikunci supaya tidak bisa diakses orang yang menemukan, data di dalamnya bisa dihapus secara remote dan ada fitur scream supaya ponselnya bisa berteriak dan membuat orang yg mengambilnya terkejut," terang Effendy dalam obrolan bersama media, di Jakarta, Jumat (4/5/2012).
Sedangkan untuk menghadapi ancaman menyusupnya program nakal dari internet, dia mengatakan, di dalamnya ada fitur anti phising. "Misalnya ada email dari kawan yang terdapat link. maka Norton Mobile Security akan memeriksa link itu dulu, apakah aman atau tidak. Kalau tidak akan diblok," pungkasnya.
Sistem keamanan Norton Mobile Security sendiri baru hadir untuk Android. Pengguna ponsel cerdas yang ingin memperketat keamanan datanya, bisa memperoleh sistem keamanan tersebut seharga Rp150 ribu untuk masa pakai setahun. (fmh)
Norton Internet Safety Advocate & Director Asia, Consumer Business, Effendy Ibrahim mengatakan saat ini malware di perangkat mobile jumlahnya masih sedikit, sekira hanya sekira 300. Menurutnya dari jumlah tersebut yang paling banyak untuk Android.
Dia menambahkan, program jahat di perangkat mobile belum terlalu berbahaya seperti di komputer karena belum sampai merusak sistem. Kecenderungan tren malware tersebut justru mengarah pada pencurian data.
Pencurian data dapat dipicu berbagai hal, antara lain jika ponsel cerdas hilang atau ketika mengunjungi situs tertentu. Jika ponsel cerdas sekedar hilang dan datanya tidak dimanfaatkan, tentu tidak masalah. Tapi apa jadinya jika foto-foto pribadi, nomor kontak atau dokumen di dalamnya jatuh ke tangan orang yang berniat jahat?
Norton besutan Symantec menawarkan solusi untuk masalah tersebut. Sistem keamanan ini bernama Norton Mobile Security yang bisa mendeteksi dan mengatasi malware. Selain itu Effendy mengatakan, rancangan utamanya bukan sebagai antivirus tapi sebagai perlindungan data.
"Ciri Norton Mobile Security adalah dia bisa mengetahui lokasi perangkat kita dengan cara mengirim pesan ke gadget melalui website, ponsel itu juga bisa dikunci supaya tidak bisa diakses orang yang menemukan, data di dalamnya bisa dihapus secara remote dan ada fitur scream supaya ponselnya bisa berteriak dan membuat orang yg mengambilnya terkejut," terang Effendy dalam obrolan bersama media, di Jakarta, Jumat (4/5/2012).
Sedangkan untuk menghadapi ancaman menyusupnya program nakal dari internet, dia mengatakan, di dalamnya ada fitur anti phising. "Misalnya ada email dari kawan yang terdapat link. maka Norton Mobile Security akan memeriksa link itu dulu, apakah aman atau tidak. Kalau tidak akan diblok," pungkasnya.
Sistem keamanan Norton Mobile Security sendiri baru hadir untuk Android. Pengguna ponsel cerdas yang ingin memperketat keamanan datanya, bisa memperoleh sistem keamanan tersebut seharga Rp150 ribu untuk masa pakai setahun. (fmh)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar